oleh : Ikhsan hasibuan, MSc
email: ikhsan.hasibuan@gmail.com
Bioherbisida pertama kali diperkenalkan dalam dunia pertanian pada tahun 1970an (charudattan dan dinoor, 2000). Namun, sejak saat itu hingga sekarang bioherbisida tidak pernah sukses menjalankan misinya sebagai herbisida. Dalam pertanian organik pun, bioherbisida bukan menjadi pilihan utama.
Kegagalan bioherbisida di pasaran saprodi juga karena rendahnya efikasi bioherbisida dalam membasmi gulma.
Ini adalah PR besar bagi orang-orang yang tertarik dalam ilmu gulma.
Memang selama ini banyak ahli yang menyelidiki allelopathi sebagai herbisida botani, tapi masih dalam tarap ilmu dasar belum kepada penelitian untuk kepentingan komersil.
Beberapa penelitian bioherbisida terbukti sukses dalam skala laboratorium, seperti penggunaan virus untuk membunuh gulma tertentu, tetapi saat uji coba di lapangan terbuka hasilnya sangat labil tergantung pada cuaca, temperatur, angin, air tanah, dll.
Ketidakstabilan inilah yang membuat hasil penelitian bioherbisida tidak bisa diterapkan di lapangan apalagi untuk dikomersilkan dipasaran, resikonya masih besar.
Monday, September 21, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment